Suatu kerajaan memperlihatkan kebesaran pengaruhnya dengan memperluas wilayahnya. Keadidayaan suatu kerajaan di lihat dari luas wilayah, banyaknya penduduk, banyaknya tentara, ekonomi, berapa lama suatu kerajaan itu berdiri dan juga banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti pemerintahannya, undang-undangya, dan juga kebahagiaan penduduknya, ataupun juga dengan meninggalkan bukti kebesarannya seperti kebudayaan, bangunan bersejarah, dan namanya sering disebut dalam sejarah. Berikut adalah 6 kerajaan yang mempengaruhi sejarah dunia menurut conqueror-kingdom.blogspot.com:
Kekaisaran Mongolia berawal dari abad 13 sampai abad 14. Wilayahnya membentang dari Asia ke Eropa timur. Kekaisaran ini didirikan setelah Genghis Khan menyatukan bangsa Mongolia pada 1206. Pada masa puncak kejayaanya, wilayahnya membentang dari sungai Danube di eropa sampai ke laut Jepang. dan dari benua Artika sampai ke Kamboja.
Pada 1294, kekaisaran Mongolia pecah menjadi empat Khanates yaitu Golden Horde (Gerombolan Emas) di Rusia yang didirikan oleh Batu Khan, Khanate of Persia atau Dinasti Ilkhanat atau Bani Ilkhan di Persia (Iran) yang didirikan oleh Hulagu Khan, Jagatai Ulus di Turkistan yang didirikan oleh Chagatai Khan dan Dinasti yuan di Tiongkok yang didirikan Kubilai Khan.
Sejarah dunia mencatat bahwa Mongolia adalah satu-satunya negara yang kekuasaannya mendekati dominasi atas seluruh dunia. Seluruh dunia abad pertengahan pun gemetar ketakutan terhadap orang Mongol. Ahli-ahli sejarah menyatakan jika bukan karena kematian Ogadai Khan, maka kemungkinan seluruh Eropa akan dikuasai dan sejarah Eropa akan berubah. Sekarang mongolia menjadi sebuah negara kecil yang terkurung daratan di Asia Timur.
2. Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah (Turki 1299–1923)
Adalah kerajaan Islam berlangsung dari 27 Juli 1299 sampai 1 November 1922 yang didirikan Osman I. Kesultanan ini terbentuk akibat adanya invasi Mongol. Pada masa kejayaannya, kekaisaran ini meliputi 3 benua, mengatur sebagian besar Asia Barat, Timur dan Tenggara Eropa, daerah pegunungan Kaukasus dan Afrika Utara. Kekaisaran ini berlangsung paling lama yaitu selama 7 abad.
Dengan diktaklukannya Konstantinopel pada tahun 1453, kesultanan ini memblokir orang Eropa dari kombinasi perdagangan jalur darat-laut yang penting dan Kesultanan Utsmaniyah berada di posisi yang menguntungkan untuk menarik pajak sangat besar terhadap barang dagangan yang menuju Eropa Barat.
Pendudukan Konstantinopel oleh Entente Tiga (persekutuan Britania Raya, Perancis dan Rusia) dan Izmir oleh tentara Yunani melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan Perang Kemerdekaan Turki (1919–22) di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha (atau Mustafa Kemal Ataturk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan sultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negara Turki pada 17 November 1922. Majelis Agung Nasional Turki mendeklarasikan Republik Turki pada tanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
3. Kekaisaran Romawi (30 SM-395) Kekaisaran Romawi Timur (330–1453)
Adalah periode pasca-Republik peradaban Romawi kuno, yang dicirikan dengan bentuk pemerintahan autokrasi dan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar Mediterania di Eropa, Afrika, dan Asia. Pendahulunya, Republik Romawi yang berusia 500 tahun, telah melemah dan runtuh akibat serangkaian perang saudara. Yang menandai peralihan Republik menjadi Kekaisaran adalah penunjukan Julius Caesar sebagai diktator seumur hidup (44 SM) yang ingin melebihi perolehan Alexander Agung menaklukkan wilayah timur dunia.; Pertempuran Actium (2 September 31 SM); dan pemberian gelar kehormatan Augustus kepada Oktavianus oleh Senat Romawi (16 Januari 27 SM).
Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya dengan wilayah kekuasaan terluas di bawah pemerintahan kaisar Trajanus (98–117 M). Karena wilayahnya yang luas dan masa pemerintahannya yang lama, institusi dan kebudayaan Romawi memberikan pengaruh yang besar dan abadi terhadap perkembangan bahasa, agama, arsitektur, filsafat, hukum, dan bentuk pemerintahan di daerah-daerah yang dikuasainya, terutama di Eropa. Pada akhir abad ke-3 M, Diokletianus memulai praktik membagi kekuasaan kepada empat ko-kaisar, dengan tujuan mengamankan wilayahnya yang luas, sekaligus mengakhiri Krisis Abad Ketiga.
Pada dekade berikutnya Kekaisaran seringkali dibagi menjadi Barat/Timur. Setelah kematian Theodosius I pada 395 kekaisaran dibagi untuk terakhir kalinya. Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada 476 M setelah Romulus Augustus dipaksa untuk menyerahkan tahtanya kepada pemimpin Jermanik, Odoaker. Kekaisaran Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium sendiri berakhir pada tahun 1453 dengan meninggalnya Konstantinus XI dan penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ustmaniyah yang dipimpin oleh Mehmed II.
4. Imperium Britania (1603 - 1997)
Imperium Britania adalah suatu imperium kekuasaan yang terdiri dari wilayah-wilayah koloni, protektorat, mandat, domini dan wilayah lain yang pernah diperintah atau dikuasai oleh Britania Raya. Imperium Britania dimulai pada akhir abad ke-16 sejalan dengan berkembangnya kekuatan Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan merupakan imperium yang paling luas dalam sejarah dunia serta pada suatu periode tertentu pernah menjadi kekuatan utama di dunia. Imperium ini berdiri akibat dari jatuhnya kota konstantinopel ke tangan bangsa Turki yang munculnya zaman penjelajahan pada abad ke-15 dan 16.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan dekolonisasi negara-negara terjajah, Inggris memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya Hong Kong ke tangan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1997.
5. Kekaisaran Persia Akhaimenia (550–330 SM)
Dikenal pula sebagai Kekaisaran Persia Pertama, adalah kekaisaran Persia (Iran) di Asia Selatan dan Barat Daya yang didirikan pada abad ke-6 SM oleh Koresh Agung. Kekaisaran ini meluas hingga pada akhirnya menguasai wilayah yang amat besar di dunia kuno dan pada tahun 500 SM membentang dari Lembah Indus di timur, hingga ke Thrakia dan Makedonia di perbatasan timur laut Yunani. Tidak ada kekaisaran lain sebelum masa itu yang lebih besar daripada Kekaisaran Akhaimenia. Kekaisaran ini melakukan invasi ke negara kota Yunani pada tahun 492 SM–479 SM yang menyebabkan terbentuknya persekutuan Yunani. Kekaisaran ini runtuh setelah ditaklukkan oleh Alexander Agung.
6. Kekaisaran Makedonia (800 SM–167 SM)
Adalah nama kerajaan kuno di bagian paling utara Yunani Kuno, berbatasan dengan kerajaan Epirus di barat dan wilayah Thrace di timur. Kerajaan ini mulai bangkit kembali sewaktu dipimpin oleh Filipus II saat melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani akibat perpecahan persekutuan Yunani antara Sparta,Thebes Athena, Argos, dan Korinthos. Selama suatu periode singkat, kerajaan ini merupakan negara terkuat di Timur Tengah Kuno, setelah Alexander Agung menaklukkan wilayah yang membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya.
Setelah kematian Alexander Agung itu kekaisaran terpecah menjadi empat wilayah kekuasaan terpisah yang stabil, yaitu Kerajaan Ptolemaik di Mesir, Kekaisaran Seleukia di Persia, Kerajaan Pergamon di Asia Minor, dan Kerajaan Makedonia di Yunani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar